Penyuluhan Keunggulan Pestisida Alami Berbahan Sabun Untuk Kelestarian dan Keramahan Lingkungan

TangselMedia-Tangerang (05/12/2021) –  PKM atau Program kreativitas Mahasiswa merupakan salah satu program unggulan Ditjen Belmawa dibidang Kemahasiswaan

Lima Mahasiswa yang tergabung dalam Tim PKM yaitu Dwi Rahmat Setyoadi, Ilham Faris Sutrisna, Faujiah Rahayu, Radith Fauzi , dan Sella Bayu dibawah Bimbingan Nurhayati, S.H.,M.H. melakukan sosialisasi tentang Pestisida yang terbuat dari bahan sabun.

Dwi, Selaku ketua tim menyampaikan bahwa alasan pemilihan sabun karena ketersediaan bahan baku tersebut yang mudah didapat dan murah  sehingga dapat menghasilkan pestisida yang lebih terjangkau dan ramah lingkungan di bandingkan dengan pestisida yang dijual dipasaran.

“Sabun dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman tanpa merusak lingkungan. Sabun merupakan insektisida kontak yang tidak meninggalkan residu. Berbagai jenis pestisida kimia dapat digunakan untuk mengendalikan serangan hama, namun residu pestisida kimia dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Untuk itu diperlukan pengendalian yang ramah lingkungan dan tidak menganggu kesehatan  karena dikonsumsi oleh keluarga.” Ungkap Dwi.

Meski sudah dirawat dengan baik, tanaman hias pasti bisa  terserang hama serangga. Sebut saja kutu putih, kutu sisi, tungau laba-laba, agas jamur, thrips hingga siput yang merupakan hama yang kerap menyerang tanaman.

Baca Juga  Penyuluhan Pemanfaatan Ember Cat Bekas Untuk Penjernihan Air di Desa Sukatani

Meskipun ada banyak cara membasmi hama serangga yang mengganggu tanaman, sabun Pestisida ini adalah salah satu solusi termudah. Sebab, sabun Pestisida dapat dibuat di rumah hanya dengan beberapa bahan sederhana.

Paujiah mengatakan ” Dosis sabun biasanya 1-2% larutan (10-20 ml sabun dalam 1 liter air). Semakin rendah dosis larutan sabun maka semakin aman bagi tanaman”. Jika belum pernah menggunakan Pestisida sabun sebaiknya melakukan uji coba penyemprotan sabun untuk memastikan ketahanan tanaman. Tunggu 24 jam dan amati pada daun apakah ada  bintik-bintik yang terbakar atau hangus sebelum melanjutkan. Jika Pestisida sabun merusak tanaman, encerkan setengah dan coba lagi. Jika tanaman masih terbakar, mungkin perlu menghindari penyemprotan sabun pada tanaman tersebut.

Melalui program dan Sosialisasi yang telah dilaksanakan, Dwi dan tim berharap Sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi warga Perumahan Mutiara Puri Harmoni khususnya untuk para pecinta tanaman. “Dengan adanya kegiatan PKM ini diharapkan warga Perum Mutiara Harmoni dapat menambah wawasannya terkait dengan hama tanaman dan juga bahwa sabun dapat dijadikan pestisida alami yang tidak merusak lingkungan.” Sambung Dwi pada akhir acara.(***)