TangselMedia-Dalam rangka mendukung diseminasi ilmu pengetahuan terutama bidang Teknik Industri, Dosen dan Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Universitas Pamulang (TI-Unpam) telah mengadakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan pada 9 Desember 2020 dengan mitra Mantep Kitchen Jaya Production. Usaha ini merupakan usaha mikro dan bergerak di bidang usaha olahan bakso. Tema dari PKM ini adalah Awareness Sistem Manajemen Mutu Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Meskipun dilakukan secara luring kegiatan ini tetap menjalankan protocol Kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19
Kegiatan ini diikuti oleh Margiono Sampurna selaku pengelola Mantep Kitchen bersama Dosen Teknik Industri Unpam yaitu Dyah Puspitasari Sunaryo Putri, Ihsan Supono dan Prayoga Bakti, serta dari mahasiswa Candra Suryo Martanto dan Subhan Adrian Fasya. Kegiatan PKM ini diadakan dengan tujuan memberikan awareness (pengenalan) tentang prinsip penjaminan kualitas pada usaha mikro sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan daya saing produknya.
Masalah utama yang dialami oleh usaha mikro karena merebaknya Covid-19 adalah penjualan yang menurun cukup drastis dari sebelum. Oleh karena itu tim PKM dan mitra sepakat untuk mengatasinya dengan melakukan kegiatan PKM berupa pengenalan/ awarness manajemen mutu berbasis pada prinsip ISO 9001:2015. Usaha dalam penerapan manajemen mutu sangat bergantung pada kondisi usaha itu sendiri. Karena itu, kegiatan ini dirancang untuk dilakukan dalam tiga tahap yaitu pengenalan, implementasi prinsip manajemen yang sesuai, serta dokumentasi system manajemen.
Pada tahap pertama ini, diharapkan didapatkan gambaran umum tentang pemahaman pelaku usaha tentang prinsip manajemen mutu. Hal ini disambut dengan bersemangat oleh Bapak Margiono Sampurna dengan menjelaskan proses usahanya dari mulai perencanaan, produksi dan distribusi, termasuk di dalamnya usaha yang dilakukan untuk menjaga kualitas produk olahan baksonya. Penjelasan yang jelas tersebut sangat mempermudah tim pengabdi dalam melakukan analisis kesenjangan antara prinsip yang ada dalam ISO 9001:2015 dengan prinsip yang telah diterapkan oleh pelaku usaha. Hasil dari analisis kesenjangan tersebut yang kemudian menjadi bahan yang akan diolah oleh tim pengabdi untuk memberikan rekomendasi berupa pengenalan lebih lanjut tentang prinsip ISO 9001:2015. Rekomendasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang prinsip manajemen mutu yang dapat diimplementasikan oleh pelaku usaha, pada tahapan selanjutnya.
Implementasi manajemen mutu berbasis ISO 9001:2015 tidak serta merta mewajibkan pelaku usaha untuk mensertifikasikan usahanya berdasarkan standar tersebut. Yang penting dalam kegiatan pengabdian ini, mitra pelaku usaha dapat mengenali, memahami dan mengimplementasikan prinsip standar tersebut dalam keseharian usahanya sehingga kualitas produknya dapat terjamin. Perubahan pola pikir pelaku usaha dan perbaikan berkesinambungan adalah yang terpenting dalam kegiatan pengabdian ini.
“Memang pada tahapan selanjutnya dalam implementasi manajemen mutu adalah implementasinya secara formal, yang akan dilakukan dalam bimbingan tahap kedua dan ketiga. Akan tetapi hal itu sangat bergantung dari kondisi usaha itu sendiri. Diharapkan dengan berjalannya waktu, mitra usaha mikro dapat menjamin mutu produk dan usahanya sehingga dapat lebih kompetitif dan memberikan keuntungan yang signifikan”, ujar Dyah Puspitasari Sunaryo Putri selaku ketua PKM.