SDIT Auliya Bangkitkan Semangat Hijrah Dengan Muharram Festival

SDIT Auliya Bangkitkan Semangat Hijrah Dengan Muharram Festival
Muharram Festival SDIT Auliya

TangselMedia – Sekolah Dasar Islam Auliya memperingati Tahun Baru Islam melalui kegiatan Muharram Festival. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 29 September 2018. Sebelumnya, rangkaian Muharram sudah dilakukan siswa melalui lomba-lomba seperti hafalan surat, adzan, estafet tahfidz, nasyid dan menghias kelas dengan nuansa islami.

Momentum ini digunakan guru untuk mengajak siswa memaknai “hijrah” yang mudah dipahami bagi usia mereka. Merubah kebiasaan yang kurang baik menjadi kebiasaan yang lebih baik lagi untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala. Selain itu, anak juga diajak mempelajari sejarah islam melalui kisah para sahabat Rasul dan pahlawan-pahlawan dalam Islam.

Kepala Sekolah SDIT Auliya Hervin Kusbernadi mengatakan, “Nilai-nilai keislaman ingin ditanamkan melalui kisah-kisah kepahlawanan dalam peristiwa hijrah. Salah satu caranya dengan menceritakan kisah kepahlawanan dan keberanian Ali bin Abi Talib mengganti posisi tidur Rasulullah saat Beliau hendak dibunuh.”

Seperti yang kita ketahui, anak-anak usia sekolah dasar umumnya memiliki pemahaman tersendiri tentang siapa itu ‘superhero’, dimana mereka mungkin lebih mengenal Batman, Superman, atau pahlawan bertopeng. Dalam memaknai hijrah inipun, para guru ingin memperkenalkan kepada siswa siapa superhero sesungguhnya dalam Islam yang bisa menginspirasi mereka menjadi sosok muslim dan muslimah idaman.

Baca Juga  2.923 Prajurit TNI Masih Menangani Korban Tsunami Banten-Lampung

“Dengan memberikan pemahaman makna hijrah lewat dongeng, guru memperkenalkan sosok muslim yang baik pada zaman Rasulullah seperti Ali bin Abi Thalib yang merupakan sosok pemuda pemberani, Abu Bakar As siddiq yang merupakan sosok teman setia yang selalu menemani Rasulullah dan Asma bin Abu Bakar yaitu sosok wanita pejuang.” jelas Hervin

SDIT Auliya Bangkitkan Semangat Hijrah Dengan Muharram Festival

Selain lewat dongeng, siswa juga diajak membaca komik yang memang secara visual mudah ditangkap anak sebagai media pembelajaran yang dilengkapi dengan aktifitas mewarnai dan menulis tentang hijrah. Proses inipun dilakukan siswa dirumah dengan bersinergi bersama orangtua untuk menghidupkan nuansa hijrah dalam kehidupan sehari-harinya di rumah. Anak menceritakan kembali kepada orangtua, dongeng yang mereka dengarkan disekolah dan orangtua wajib mendokumentasikan kegiatan tersebut dalam bentuk video dan poster.

“Nanti orang tuanya memvideokan anaknya yang mempresentasikan komik kisah hijrah, videonya kita putar di stand-stand kelas ini saat Festival Muharram,” ujarnya.

Mengusung tema Aku Lebih Baik, sistem pemantauan ibadah pun dilakukan dirumah melalui lembar mutaba’ah (Catatan ibadah harian). Orangtua memantau aktifitas ibadah anak meliputi sholat berjama’ah, tilawah/ muroja’ah Al-Qur’an dan membaca kisah superhero yaitu Sahabat Rasul, Nabi atau ilmuwan muslim.