Workhop Pembuatan Minuman Nata De Aloe Di Desa Koper, Kresek, Tangerang

TangselMedia-Desa koper merupakan desa di kecamatan kresek yang sedang berkembang. Desa ini merupakan desa perbatasan antara Kecamatan Kresek dengan Kecamatan Jayanti serta Kecamatan Cikande yang dibatasi oleh Sungai Cidurian, sekaligus pembatas antara Kabupaten Tangerang dengan Kabupaten Serang Provinsi Banten. Dengan jumlah penduduk sebesar 3764 jiwa ditahun 2021, dasa ini memiliki wilayah seluas 3,79 kilometer persegi. Dengan kepadatan 993 jiwa per kilometer persegi, desa ini terbagi 2 karena dilalui jalan tol Jakarta – Merak.

Kita tahu bahwa masalah pandemi covid 19 ini masih belum berakhir, banyak daerah yang masih memberlakukan PSBB, banyak masyarakat yang belum sepenuhnya mendapatkan vasinasi. Perekonomian rasanya berhenti berputar, banyak usaha gulung tikar, tidak sedikit juga pekerja yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi ini. Dampak yang ditimbulkan besar sekali, begitu juga yang dialami oleh desa yang akan berkembang ini, yaitu desa Koper, Kecamatan Kresek, Kab. Tangerang. Menurut penuturan kepala desa koper yaitu bapak Ayub, desa ini juga tidak terlepas dari dampaknya.

Selain ekonomi juga berdampak pada sektor lulusan pendidikan, karena pandemi ini sudah berlangsung lebih dari dua tahun maka daya tampung bagi lulusan baru tidak mampu diserap oleh pemberi kerja dikarenakan sepinya orderan atau bahkan pengurangan kariawan. Itu sebabnya banyak SDM usia muda dari desa ini yang sudah lulus sekolah namum belum memiliki pekerjaan tetap. Jika masalah ini tidak segera diatasi maka dikhawatikan karena masa remaja dan masih belum stabil tingkat emosionalnya sehingga bisa terjerat kedalam dunia gelap atau bahkan lebih parahnya lagi kedalam tindak kriminal.

Selain SDM yang belum diserap, desa ini juga memiliki dana pengembangan desa dari pemerintah sebesar 350 juta yang tidak terserap karena kepala desa belum memiliki ide untuk pengembangannya. Selain itu juga desa ini juga memiliki Fasilitas Desa berupa bangunan pemasaran produk UMKM Desa (toko) yang masih kosong atau belum ada produk yang bisa untuk dijual. Maka dari itu Bapak kepala desa mengginginkan agar masyarakat desa dapat memililiki produk sendiri untuk dapat dijual di toko dan dapat menjadi ciri khas dari desa koper ini. dari latar belakang diatas maka kami, dosen Teknik Industri Universitas Pamulang berkeinginan untuk melakukan penyuluhan dan pelatihan di desa ini sebagai salah satu tugas tridarma perguruan tinggi.

Baca Juga  Puluhan Mobil Pemadam Kebakaran Menangani Kebakaran Di Jakarta Pusat

Melihat potensi yang dimiliki desa ini dan keinginan kepala desa untuk mempunyai produk baru maka untuk memaksimalkan profit maka produk yang dibuat harus berupa produk solusi, bukan produk komoditi. Produk komoditi tersebut adalah produk yang umum ada dipasaran sehingga mudah diperoleh dan pesaingnya banyak, contohnya beras, gula, sabun, dll. Sedangkan produk solusi adalah produk yang mempunyai nilai lebih sehingga dibutuhkan karena ada nilai lebihnya tersebut, contohnya sabun kecantikan, minuman kesehatan, makanan kaya gizi rendah lemak, dll. Dari produk solusi yang akan dibuat tersebut maka dipilihlah produk berbahan dasar lidah buaya (Aloe vera) karena mengingat lokasi desa kresek yang masih subur dan tanaman ini mudah untuk dibudidayakan.

Lidah buaya mengandung banyak nutrisi diantaranya Vitamin A, Vitamin B, Vitamin C, calcium, potassium, magnesium, sodium, dan mineral lainnya yang memberikan asupan untuk kebutuhan mineral bagi tubuh serta memiliki berbagai macam khasiat diantaranya mencegah tanda penuaan, penyembuh luka,  efektif melembapkan kulit,  menenangkan dan menghidrasi kulit,  mengurangi stretch mark, mengurangi inflamasi atau peradangan, mengurangi ketombe, media detoksifikasi alami, dan masih banyak yang lainnya.

Dari segudang manfaat tersebutlah maka dibuatlah produk nata de aloe sebagai minuman segar pencegah panasa dalam yang dapat dipraktekaan dengan mudah dengan metode yang sederhana disertai dengan contoh praktis yang mudah untuk dilakukan oleh para masyarakat desa Koper Kecamatan Kresek Kabupaten Tangerang sehingga dapat membantu masyarakat desa ini untuk dapat meningkatkan perekonomian bagi daerahnya.

PKM ini dilakukan oleh dosen Universitas Pamulang, dengan ketua Agus Nurrokhman, S.T., M.M dan anggota Nova Wisnianingsih, S.T., M.M dan Niera Feblidiyanti, S.T., M.M serta 3 orang mahasiswa.***