TangselMedia-Rendahnya hasil pengolahan kotoran hewan ternak dikalangan masyarakat Pamijahan, Kabupaten Bogor mengakibatkan banyak masyarakat yang mengeluh akibat pengahasilan yang tak sepandan dengan tenaga yang dikeluarkan dan kesulitan mengatasi kotoran ternak yang berbau kurang sedap ini. Hal ini disebabkan karena masyarakat masih belum bisa mengembangkan kreatifitasnya sehingga kotoran hewan ternak hanya di jual mentah begitu saja dengan harga yang rendah sekitar Rp. 500-1000/kg. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat yang masih terbatas tentang pemanfaat kotoran kambing sebagai pupuk organik yang bernilai jual tinggi.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa di Kampung Rangin,Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.yang dilaksanakan pada hari minggu, 05 Desember 2021, dihadiri oleh Bapak Rais selaku Ketua RT setempat, hadir pula Bapak Komar selaku Ketua RW, serta Pak Yudi Nurjaya selaku ketua BPD dan Karang Taruna pemuda setempat. PKM yang diketui oleh saudara Koriq Rahman Zunaedi dengan beranggotakan Binarrolas Sitangggang, Muhamad Fakhri Rizzqullah , Mustandri merupakan mahasiswa aktif Universitas Pamulang, hadir juga sebagai pendamping, dosen pembimbing mahasiswa ibu Junaenah. ST.MT.
Saudara Koriq menjelaskan tentang pemaparan kotoran kambing untuk dijadikan pupuk organik, dalam pemaparan materi yang disampaikan berisi tentang kotoran kambing yang bisa di manfaatkan untuk menjadi pupuk organik. Kotoran kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan unsur atau zat hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Proses ini terjadi secara bertahap dengan melepaskan bahan organik yang sederhana untuk pertumbuhan tanaman. Feses kambing mengandung sedikit air sehingga mudah terurai.
Pupuk organik ini dapat dibuat dari kotoran kambing (feses) disebut biokultur ataupun biourine (urine kambing). Pada biokultur dan biourine diberikan aktivator yang sama yaitu EM4. Karena EM4 mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp, ragi, bakteri fotosintetik, dan jamur pengurai sellulosa. Yang mana keunggulan dari EM4 ini adalah akan mempercepat fermentasi bahan organik sehingga unsur hara yang terkandung akan cepat terserap dan tersedia bagi tanaman.
Bapak Rais selaku selaku ketua RT juga memberikan pertanyaan terkait pemaparan materi yang diberikan, dalam pertanyaannya pak RT menanyakan apakah pupuk yang dihasilkan dalam penggunaannya sebagai bahan pupuk organik akan merusakan unsur hara dikemudian hari jika digunakan secara terus menerus. Binaroluss selaku anggota memaparkan bahwa pupuk yang dihasilkan merupakan pupuk organik, dan penggunaannya meskipun dalam jangka waktu yang lama tidak akan merusak unsur hara tanah. Tidak lupa sebagai penutup, bapak Yudi selaku perwakilan dari pemuda karang taruna mengucapkan rasa terima kasih yang sangat besar, karena mahasiswa sudah bersedia melakukan sosialisas tentang pemanfaat kotoran kambing, memngingat jarak yang ditempuh tudaklah dekat untuk sampai ke desa mereka.
Sebelum menutup kegiatan dan foto bersama, pak Komar selaku ketua RW mengatakan dalam penutupnya bahwa kedepannya, kegiatan yang seperti ini sangat diharapkan, dan semoga akan diadakan kembali ditempat mereka.***