Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang, Gandeng Pamuda Karang Taruna, Memberikan Sosialisasi Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Arang Sekam Sebagai Media Tanam Yang Bernilai Ekonomis Bagi Masyarakat Kampung Rangin

TangselMedia-Sekam merupakan limbah kulit padi yang dihasilkan dari proses penggilingan padi menjadi beras. Pada masa panen padi, limbah sekam jumlahnya meningkat cukup drastis. Pemanfaatan dari limbah sekam di Desa Ciasihan Kec. Pamijahan Kab. Bogor ini masih sangat minim, biasanya warga sekitar hanya menjual sekam mentah seharga Rp. 500/kg. tentu hal tersebut sangat bertolak belakang jika limbah sekam tersebut dapat diolah menjadi suatu hal yang lebih memiliki nilai ekonomis. Pemanfaatan limbah sekam padi di Desa Ciasihan masih sangat rendah bahkan limbah sekam padi tersebut dibiarkan begitu saja tanpa ada pengolahan lebih lanjut, maka dengan memberikan sosialisasi tentang penyuluhan pemanfaatan limbah sekam padi agar dapat di olah menjadi media tanam yang bernilai jual, maka dilakukanlah sosialisasi sebagai langkah awal pemanfaat limbah yang tersedia dalam jumlah banyak ketika musim panen padi tiba.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa di Kampung  Rangin,Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.yang dilaksanakan pada hari minggu, 05 Desember 2021, dihadiri oleh Bapak Rais selaku Ketua RT setempat, hadir pula Bapak Komar selaku Ketua RW, serta Pak Yudi Nurjaya selaku ketua BPD dan Karang Taruna setempat. PKM yang diketua oleh Tengku Dwi Laksono dengan beranggotakan Kiki Nurfitriah serta Kalvin Omar Ramadani merupakan mahasiswa semester 5 Teknik Industri Universitas Pamulang, hadir
juga sebagai dosen pembimbing mahasiswa ibu Junaenah. ST.MT.

Tengku Dwi Laksono selaku ketua kelompok menjelaskan pemanfaatan Usaha pembuatan Arang sekam ini dipilih karena Arang sekam memiliki karakteristik yang ringan (Berat jenis 0,2 kg/l), kasar sehingga sirkulasi udara tinggi, porositas yang baik dan menyerap air rendah. Arang sekam mengandung silika (Si) yang cukup tinggi yakni sebesar 16,98%, meskipun begitu silika (Si) bukanlah unsur hara yang esensial atau sangat dibutuhkan tanaman. Keberadaan unsur silika (Si) diketahui dapat memperbaiki sifat fisik tanah atau media tanam, sehingga berpengaruh terhadap kelarutan P dalam tanah. Jika unsur silika (Si) dalam tanah kurang dari 5%, maka tegak tanaman tidak kuat dan mudah roboh. Oleh karena itu prospek usaha pengolahan hasil dari limbah pertanian ini menjadi sebuah pupuk organik sekarang ini cukup menjanjikan, kandungan unsur yang terkandung di dalamnya memiliki kandungan yang dibutuhkan tanah sebagai media tanam.

Baca Juga  Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang, Sosialisasikan Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Sebagai Wrapping Ramah Lingkungan

Kiki Nurfitria menjawab pertanyaan dari Bapak Yudi Nurjaya dengan ,mengatakan bahwa Faktor lain yang menjadikan usaha arang sekam prospektif adalah mudah dalam pembuatannya. Dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan kotoran ternak menjadi media tanam dengan kualitas terjamin

Bapak Komar selaku selaku ketua RW juga memberikan dorongan dan motivasi untuk warganya agar kedepannya warga sekitar dapat memanfaatkan SDA yang tersedia namun masih belum dimanfaatkan secara maksimal, setelah adanya penyuluhan ini. Tujuan dari program ini ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan khalayak sasaran tentang pengolahan limbah sekan padi. melimpah dan kurang di daya gunakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pupuk organik dan kebutuhan unsur hara tanaman terpenuhi.

Kepala Desa Ciasihan, Lilih Nurlailah S.Pdi. yang di wakilkan kepada Bapak Yudi Nurjaya sebagai ketua BPD mengatakan sangat mengapresiasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh team mahasiswa Falkutas Teknik Industri Universitas Pamulang dan berharap semoga kedapannya mendapatkan ilmu disampaikan bermanfaat luas bagi masyarakat Desa Ciasihan. Pak Yudi selaku perwakilan dari pemuda desa setempat sangat berterima kasih dan berharap bahwa akan ada penyuluhan kembali kepada masyarakat sekitar dalam waktu dekat. Pak Yudi juga mengatakan bahwa program PKM ini sangat bagus karena memang masyarakat sekitar sebelumnya belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah sekam padi, karena selama ini, selain dijadikan pakan ternak, biasanya akan dibakar untuk mengurangi jumlah limbah sekam padi yang tersedia.***