Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang, Sosialisasikan Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa Sebagai Wrapping Ramah Lingkungan

TangselMedia-Pengelolahan limbah sabut kelapa adalah Salah satu alternatif untuk subsitusi pengganti buble warapp mengingat kasus sampah plastik di dunia sangat lah besar menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, menyatakan bahwa komposisi sampah di Indonesia memiliki presentasi sebesar 60% sampah organic, diikuti oleh sampah plastic sebesar 14% dan 36% jenis sampah lain. Pengelolaan sampah di Indonesia masih sangat konvensional yakni kumpul, angkut dan buang belom ada proses pemilahan.

Tanaman kelapa dianggap sebagai tumbuhan yang serba guna karena akar, pokok pohon, daun, hingga buahnya semua bisa dimanfaatkan. Akarnya bisa dimanfaatkan untuk membuat obat herbal dan bahan aneka kerajinan tangan. Pokok pohon kelapa dipakai sebagai bahan bangunan dengan mutu menengah.

Daun kelapa yang sudah agak tua dapat digunakan sebagai atap rumah, sedangkan daun mudanya digunakan sebagai pembungkus makanan dan hiasan. Selain itu, buahnya juga banyak dikonsumsi sebagai minuman atau sebagai bahan baku pembuat minyak. Daging buah kelapa yang sudah tua juga dimanfaatkan untuk membuat santan sebagai pelengkap masakan.

Dengan banyaknya tanaman kelapa yang ada di Indonesia dan pemanfaatannya dari daun hingga akar tanaman kelapa, sehingga membuat tanaman kelapa banyak kegunaannya dan terlihat minim adanya sampah pada hasil pemanfaatan pohon kelapa. Buah kelapa sangat banyak digunakan masyarakat sebagai bumbu masakan atau dikonsumsi sebagai minuman.

Namun tanpa disadari buah kelapa selain banyak manfaatnya, buah kelapa juga meninggalkan sampah yaitu batok kelapa. Sampah batok kelapa yang menyisakan persoalan besar. Ukurannya yang cukup besar memakan ruang yang ada. Kandungan lignin yang ada didalam batok kelapa membuatnya tidak mudah terurai begitu saja di tanah. Akibatnya, batok kelapa menggunung menjadi sampah atau limbah dan meninggalkan pemandangan tidak indah di beberapa tempat umum seperti di pasar, tempat wisata, dan lain sebagainya seperti yang terjadi di Desa Pamijahan.

Berikutnya adalah melakukan pengemasan menggunakan sabut kelapa, merapatkan setiap sudut suatu barang yang akan di kemas agar tidak ada celah sedikit pun yang belum tertutupi menghindari ada nya penyok pada barang yang akan di kirim kepada konsumen. Hal ini dapat sangat menguntungkan bagi pengusaha online shop karena tidak perlu membebli plastik bubble wrapp mengingat di desa ciasihan ini banyak skali sabut kelapa yang terbuang sia-sia jadi para pengusaha online shop bisa memanfaat kan nya untuk pengganti bubble wrapp.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa di Desa Ciasihan Udik Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Pada hari sabtu, 4 Desember 2021. dihadiri oleh tim Pengabdian Kepasa Masyarakat (PKM), Bapak Yudi Nurgaya selaku Katua Karang Taruna, Bapak Rasi selaku ketua RT dan Bapak Komar selaku Ketua RW Deasa Ciasihan serta mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas Pamulang.

Baca Juga  Siapa Mafia Sapi Sesungguhnya? PKS Atau ?????

Rizki Fadila Akbar selaku pemateri kegiatan PKM Mahasiswa menjelaskan manfaat penggunaan sabut kelapa cukup sederhana dan mudah. Dengan meggunakan sabut kelapa sebagai bahan dasar wrapping ramah lingkungan. Batok atau tempurung kelapa serta sabutnya adalah limbah sampingan dari buah kelapa. Batok dan sabut kelapa umumnya hanya dimanfaatkan sebagai sumber bahan bakar untuk keperluan memasak, khususnya bagi rumah tangga yang masih menggunakan tungku dapur tradisional. Bahkan tak jarang, limbah tempurung kelapa dan sabut yang melimpah tersebut dibiarkan begitu saja sehingga hancur tanpa memberi manfaat ekonomis. Sumber bahan baku tempurung dan sabut kelapa yang melimpah, dapat membangun jiwa kewirausahaan untuk mengolah sampah batok dan sabut kelapa tersebut menjadi produk yang memiliki nilai jual salah satunya menjadikannya sebagai wrapping ramah lingkungan.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran tentang pengolahan Sabut kelapa secara praktis. Dengan kegiatan ini kelompok pembisnis online shop dihimbau dapat memanfaatkan limbah sabut kelapa yang melimpah dan kurang di daya gunakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan bagi masyarakat sekitar. Tim Pengabdian Kepada Masyarakat terdiri dari 4 Mahasiswa yang diketuai oleh Galuh Ibnu Husen, Rizki Fadila Akbar, Gabriel Silalahi, Dean Erlangga Sanny sebagai anggota dan dosen pembimbing Ibu Junaenah S.T M.M. Bapak Yudi Nurgaya selaku ketua Karang Taruan Pemuda dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh team Falkutas Teknik Industri Universitas Pamulang dan berharap semoga kedapannya silahturahmi ini tidak menjadi pertama dan terakhir, dan berharap semoga materi yang disampaikan dapat bermanfaat luas bagi masyarakat desa Ciasihan kedepannya.***