PKM Sosialisasi Pemanfaatan Ampas Kedelai Sebagai Alternatif Bahan Pengganti Nabati Dalam Pembuatan Nugget Sehat dan Bernilai Ekonomis di Desa Pamulang Timur

TangselMedia-Pemanfaatan dari limbah ampas kedelai dari pabrik tahu yang terdapat di Pamulang Timur, Pamulang Tangerang Selatan ini selama ini hanya dijadikan pakan ternak, dan dijual dengan harga sekitar Rp. 10.000/karungnya. Tentu saja hal tersebut sangat bertolak belakang jika limbah ampas kedelai dari pabrik tahu tersebut dapat diolah menjadi suatu hal yang lebih memiliki nilai ekonomis. Pemanfaatan limbah kedelai dari pabrik tahu di Pamulang Timur, Pamulang Tamgerang Selatan ini masih sangat rendah bahkan jika pembeli tidak dating, limbah ampas kedelai tersebut dibiarkan saja sampai berhari-hari sehingga menyebabkan bau yang kurang sedap karena adanya proses fermentasi.Maka dengan memberikan sosialisasi tentang penyuluhan pemanfaatan limbah ampas kedelai agar dapat di olah menjadi bahan pangan sekunder yang bernilai jual, maka dilakukanlah sosialisa sebagai langkah awal pemanfaat limbah yang tersedia dalam jumlah banyak setiap harinya tersebut.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa di Pamulang Timur, Pamulang, Tangerang Selatan,.yang dilaksanakan pada hari Kamis 17 Maret 2022, dihadiri oleh Bapak Ilham selaku pemilik usaha tahu bulet dan sebagai perwakilan dari pihak Ketua RT setempat yang berhalangan hadir. PKM yang diketuai oleh Sugiharto Wijaya Kusuma, dengan beranggotakan Dinda Oktarizka Anindya, Ilham Munaji, Nurwildan merupakan mahasiswa semester 5 Teknik Industri Universitas Pamulang, hadir juga sebagai dosen pembimbing mahasiswa ibu Junaenah. ST.MT.

Sugiharto Wijaya Kususma selaku ketua kelompok menjelaskan pemanfaatan limbah kedelai ini dipilih karena Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dalam bentuk tempe, 40% dalam bentuk tahu dan 10% dalam bentuk produk lain, seperti tauco, kembang tahu, oncom dan kecap.

Pelatihan Pembuatan Nugget

Konsumsi tempe rata rata pertahun di Indonesia saat ini sekitar 6,45 kg (Astawan, 2005). Bila dilihat, kandungan gizi ampas susu kedelai cukup tinggi seperti protein kasar 27.62%, lemak kasar 2.95%, BETN 52.66%. serat kasar 13.81 % dan abu 2.96%, Ca 0.09%, P 0.04%. (Hasil analisa laboratorium non ruminansia, 2009). Sedangkan menurut Hsieh dan Yang (2003) menyatakan bahwa kandungan gizi ampas susu kedelai adalah sebagai berikut protein kasar 28.36%, lemak 5.52%, serat kasar 7.6% dan BETN 45.44%, dan juga mengandung asam amino lisin dan metionin serta vitamin B.

Baca Juga  Sosialisasi Kepada Karang Taruna Desa Ciater “Dalam Pengaruh Dan Dampak Pemakaian Internet Media Sosial”

Dinda Oktarizka Anindya menjawab pertanyaan dari ibu Saani dengan ,mengatakan bahwa Faktor lain yang menjadikan usaha nugget prospektif adalah mudah dalam pembuatannya. Dengan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta tidak diperlukannya keterampilan khusus, siapapun dapat melakukan pengolahan ini, dah hasilnya dapat dijadikan untuk bahan pangan diruamh dan dapat juga untuk dijual kembali

Bapak Ilham selaku pemilik usaha tahu buled dan sotong juga memberikan dorongan dan motivasi untuk warganya agar kedepannya warga sekitar dapat memanfaatkan limbah ampas kedelai yang tersedia namun masih belum dimanfaatkan secara maksimal, setelah adanya penyuluhan ini. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran tentang pengolahan limbah ampas tahu yang melimpah dan kurang di daya gunakan sehingga dapat memenuhi kebutuhan bahan pangan sekunder.

Ketua Rt 02/022, bapak Nasrullah. yang di wakilkan kepada Bapak Ilham sebagai mengatakan sangat mengapresiasi pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh team mahasiswa Fakultas Teknik Industri Universitas Pamulang dan berharap semoga kedapannya mendapatkan ilmu disampaikan bermanfaat luas bagi masyarakat lingkungan Rt 02/022 Khususnya, Dan warga Pamulang Timur umumnya. Beliau juga sangat berterima kasih dan berharap bahwa akan ada penyuluhan kembali kepada masyarakat sekitar dalam waktu dekat, karena program PKM ini sangat bagus karena memang masyarakat sekitar sebelumnya belum pernah mendapatkan pengetahuan tentang pemanfaatan limbah ampas kedelai, karena selama ini, selain dijadikan pakan ternak saja.***