Dosen Agama UNPAM Gelar Seminar untuk Milenial

TangselMedia-Lembaga Kajian Keagamaan Universitas Pamulang (LKK-UNPAM) menggelar seminar keagamaan secara online via Zoom dengan judul, “Pacaran Yey or Ney (Religion Worldview)” pada hari Sabtu (18/12/2021). Kegiatan ini menghadirkan narasumber kondang yaitu Ust. Wijayanto, M.A dan Ust. Azhari Nasution, M.Ag.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Sasmita Jaya, Dr.(HC) Drs. H. Darsono mengatakan terima kasih kepada semua pihak. “Alhamdulilah, acara berjalan dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada LKK dan semua pihak yang telah terselenggaranya acara ini. UNPAM kampus umum, tetapi suasana religius mampu dihadirkan. Acara ini menjadi keseimbangan dunia dan akhirat,” ungkap Darsono.

Rektor Universitas Pamulang Dr. E. Nurzaman A.M, Msi., M.M., juga memberikan sambutan dan membuka seminar. “Seminar ini perlu diselenggarakan dan menjadi bagian agenda akademik. Judul yang kekinian dan milenial sangat disukai oleh mahasiswa. Hal ini menjadi bagian proses pembentukkan karakter religius dan humanis. Ini sesuai visi-misi UNPAM. Dengan ini saya buka seminar ini,” ucap Nuzaman.

Ketua LKK-UNPAM Dr. Sofyan Hadi Musa, M.A ikut memberikan sambutan. “Terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Ketua Yayasan, Rektor dan seluruh dosen agama di UNPAM dan STIKES Widya Dharma Husada. Acara ini berjalan dengan baik berkat fasilitas dari Yayasan dan support Rektor bersama jajaran,” ujar Qori international ini.

Dalam materinya, Azhari menjelaskan tentang cinta. “Begitu banyak ungkapkan tentang cinta. Namun, cinta sesunggunya hanya untuk Allah. Allah memberikan potensi cinta kepada manusia. Asma Allah yang bernama Al-Wadud adalah sumber cinta dan Allah menjadi objek yang harus kita cintai,” ungkap ustadz yang memenangi da’i muda Anteve tahun 2012.

“Cinta itu suci, karena bersumber dari yang Maha Suci. Namun, dalam mengekspresikan cinta itu yang menjadi masalah. Cinta diekspresikan lewat pacaran, ta’aruf, melalui aplikasi dan hal lainnya. Mengekpresikan cinta tidak sesuai tuntunan-Nya akan menjadi masalah,” ungkap Azhari yang juga suka berceramah di TV One.

Baca Juga  UIN Sosialisasikan Standar Biaya Masukan (SBM) 2017

Azhari juga menyampaikan agar cinta bisa diekpresikan sesuai tuntunan agama. “Islam itu agama cinta. Cinta itu beda dengan kasmaran. Cinta tidak hanya dengan lawan jenis. Cinta obyeknya sangat luas, karena bisa saja kita cinta dengan barang yang kita suka. Bisa juga cinta kepada sejenis, yaitu cinta kepada nabi, kepada orang tua, kepada ayah dan saudara kita. Tapi kasmaran itu identik dengan pacaran” lanjut Azhari.

“Mencintai itu banyak disebabkan karena fisik, simpatik, buta karena cinta, dan budak cinta (bucin). Budak cinta yaitu penghambaan kepada Allah SWT,” tegas Azhari.

Wijayanto juga menjelaskan tentang cinta. “Orang yang dihatinya penuh cinta, tidak mudah marah dan teriak-teriak. Perlu adanya manajemen cinta, agar kita bisa kontrol emosional kita. Dengan cinta, maka hidup akan damai dan tenang,” celotehnya.

“Allah melarang mendekati zina. Aktivitas zina dimulai dari mesra-mesraan. Pacaran akan mengarah kepada KNPI yaitu kissing, necking, petting dan intersexual. Islam mengatur urusan cinta. Karena cinta itu bukan simbol saja, tapi juga nilai. Nabi Yusuf AS memberikan contoh, bagaimana ia bisa menahan dan mengendalikan syahwatnya. Padahal Yusuf ganteng, perjaka, gagah, tapi ia bisa selamat karena tuntunan agama. Lebih baik kehilangan sesuatu, dari pada kehilangan cintanya Allah,” tutup Wijayanto yang juga sering ceramah di Tv One dan I-news.***

Kontributor : Deni Darmawan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *