TangselMedia – Mahasiswi Bandung, Shanda Puti Denita (23) korban begal sadis meninggal dunia. Polisa menyebut Shanda meninggal setelah mengalami pendarahan di kepala.
“Korban ditarik ke belakang, kepalanya terbentur aspal. Itu mengakibatkan pendarahan di kepala,” ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana saat ditemui di Mapolsek Coblong, Jalan Cisitu, Kota Bandung, Jumat (31/8/2018).
Shanda mengembuskan nafas terakhir dini hari pukul 00.00 WIB. Sebelum meninggal, Shanda sempat kritis di ruang instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit Borromeus.
“Kami kepolisian menyampaikan bela sungkawa sebesar-besarnya. Tadi pukul 00.00 WIB korban berinisial S meninggal dunia di rumah sakit Borromeus dan saat ini jasad korban sudah di bawa untuk disemayamkan,” kata Yoris.
Yoris menjelaskan saat ini pihaknya sudah membentuk tim guna memburu pelaku. Tim disebar untuk segera bisa menangkap pelaku. “Kita sudah membentuk tim, anggota sudah bekerja di lapangan,” ujarnya.
Shanda bersama temannya yang juga perempuan berinisial EA (23) dibegal saat hendak menuju ke indekos rekannya di kawasan Dipatiukur. Sahnda dibegal orang tidak dikenal di Jalan Cikapayang, Kota Bandung.
Saat itu, Shanda dan rekannya mengendarai sepeda motor usai makan bakso di kawasan Cihampelas. Di tempat kejadian perkara, tiba-tiba Shanda dipepet oleh pelaku.
Tas milik Shanda dirampas secara paksa. Shanda terjatuh sehingga kepalanya membentur jalan. Dia mengalami luka di kepala sehingga dilarang ke RS Borromeus.
(dir/ern)