Perdebatan Di Masyarakat Tentang Vaksin Covid-19

PERDEBATAN DI MASYARAKAT TENTANG VAKSIN COVID-19

Oleh : Siti Rahma*

 

Covid-19 atau yang kita kenal dengan sebutan corona, penyakit yang menyerang ke hampir  seluruh negara baik negara maju maupun berkembang. Virus corona ini pertama kali penyebarannya di wuhan, Cina di akhir tahun 2029 yaitu akhir desember dan sudah menyebar ke seluruh pelosok dunia dan salah satu yang terdampak yaitu indonesia. Banyak sekali yang dirugikan dari kalangan bawah sampai kalangan atas, perusahaan besar pun terkena dampak dari penyakit Covid-19 ini seperti pekerja Swasta yang terkena PHK dari perusahaan nya bahkan ada juga yang terkena PHK tanpa mendapatkan pesangon, sekolah ditutup dan mengharuskan belajar di rumah, masih banyak lagi yang terkena dampaknya. Satu tahun telah diresahkan dengan keberadaan penyakit COVID-19 ini sangat sulit untuk menemukan obat nya bahkan para ilmuwan seluruh dunia telah berupaya untuk menemukan penangkal virus COVID-19.

Belakangan  ini di beberapa negara dan bahkan negara kita pun sudah mendapatkan vaksin COVID-19 tetapi beredar ISU di media sosial bahkan terjadi konflik di masyarakat melalui media sosial tentang Vaksin COVID-19. Segelintir masyarakat pun membuka suara lewat sosial media “bukannya vaksin harus tunggu 3 tahun dulu baru bisa di sebarluaskan, lah ini belum juga setahun jadi agak ragu untuk menggunakan nya” Ujar masyarakat. Tetapi ada fakta tentang Vaksin COVID-19, berikut fakta yang di dapat dari https://www.alodokter.com.

  1. Vaksinasi aman dan halal

Masih cukup banyak masyarakat Indonesia yang ragu terhadap keamanan dan kehalalan Vaksin COVID-19. tetapi perlu diketahui vaksin telah di uji klinis oleh BPOM dan hasilnya lulus tes. Tidak ada kandungan berbahaya bagi kesehatan dan kandungan yang terdapat pada vaksin COVID-19, halal sudah di setujui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

  1. Vaksin COVID-19 untuk dibagikan bukan untuk uji klinis

Corovac adalah Kemasan vaksin Sinovac yang berfungsi untuk uji klinis menggunakan kemasan pre-filled syringe atau sering juga disebut suntikan, yang dimana vaksin dan jarum suntik berada di dalam satu kemasan. Sedangkan vaksin yang akan dibagikan ke masyarakat oleh pemerintah dikemas berbentuk vial single dose (botol kaca), tanpa tanda “only for clinical trial”

  1. Vaksin COVID-19 aman dari sel vero
Baca Juga  Kasus Orang Positif Covid-19 di Tangsel Terus Bertambah

Kwpwmwrintahan sudah mengklarifikasi bahwasannya Vaksin Covid-19 bebas dari sel vero. Sel vero digunakan  hanya untuk pertumbuhan kembang bakteri sebagai bahan baku vaksin. Jika sudah dapat virus yang cukup, setelah itu virus akan dipisahkan dan dimatikan untuk dijadikan vaksin.

  1. penyebaran vaksin akan selesai selama 15 bulan

Mendistribusikan vaksin covid-19 ke seluruh provinsi Indonesia sentak dikabarkan membutuhkan waktu 3,5 tahun tetapi ternyata waktu 3,5 tahun itu untuk seluruh dunia. Dan kepemerintahan menyatakan membutuhkan waktu 15 bulan untuk menyelesaikan distribusi vaksin covid-19 dimulai dari bulan januari 2021 sampai maret 2022.

  1. Tahapan-tahapan kelompok penerima vaksin

Pendistribusian vaksin dilakukan secara bertahap.ada sebagian kelompok yang diprioritaskan untuk terlebih dahulu menerima vaksin. Menurut WHO berikut yang harus diprioritaskan  petugas kesehatan, petugas publik, dan orang yang risikonya tinggi.

Itulah fakta tentang Vaksin COVID-19 yang perlu kita ketahui, di era sekarang sangat cepat sekali untuk menyebarkan informasi yang belum tentu benar maka sebelum kita mencerna informasi lebih baik kit acari tahu dulu kebenaranya dan bisa memilah mana yang perlu kita percayai dan kita lakukan terlebih dahulu cari informasi yang sangat akurat di berbagai sumber terpercaya barulah kita bisa menyimpulkan segala sesuatunya.

Vaksin COVID- 19  Salah satu langkah untuk mencegah bukan sebagai pengobatan maka dari itu tetap lakukan protokol kesehatan yang sudah di tetapkan pemerintah memakai masker, mencuci tangan,menerapkan sosial distancing dan menghindari kerumunan. Dan yang tidak kalah penting menjaga imunitas tubuh dengan cara berolahraga, makan makanan yang bergizi, istirahat cukup dan berolahraga.***

 

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Teknik Kimia 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *