Tetap Produktif Selama Work From Home

Tetap Produktif Selama Work From Home

Oleh : Sofian Bastuti, S.T., M.T.*

           

Wabah virus corona (covid-19) telah menginfeksi semua negara di dunia dengan cepat termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) mengungkapkan cara penyebaran covid-19 melalui tetesan kecil air liur yang keluar dari hidung atau mulut ketika orangyang terinfeksi virus corona bersin atau batul. Tetesan itu kemudian mendarat pada benda atau permukaan yang disentuh orang sehat. Setelah orang sehat tersebut menyentuh mata, hidung atau mulut mereka.

Menjaga jarak satu meter atau lebih dari orang yang sakit menjadi penting dalam mengurangi penyebaran covid-19. Bekerja dari rumah atau Work From Fome (WFH) pilihan sebagian besar perusahaan saat wabah Covid-19, WFH bertujuan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan para karyawan, aktivitas di rumah menjadi opsi.

Sistem kerja WFH memang memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal ini guna mendukung keseimbangan karyawan antara pekerjaan dan kehidupan. Saat ini sebagian besar perusahaan sudah menerapkan anjuran pemerintah untuk WFH. Tentunya bagi sebagian orang yang tidak terbiasa membawa pekerjaan ke rumah akan merasa bekerja dari rumah menjadi kurang produktif. Seorang karyawan dapat dikatakan produktif apabila mampu menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan diharapkan dalam waktu yang singkat atau tepat. Produktivitas adalah perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan).

Agar dapat tetap produktif saat WFH pertama menetapkan jam kerja. Menetapkan jam kerja di pagi hari, menulis yang akan dikerjakan. Tetapkan waktu mulai, waktu istirahat, dan selesai bekerja. Jadwal akan lebih memudahkan penetap prioritas dan waktu yang tepat melaksanakannya tanpa menganggu produktivitas kerja.

Kedua menyiapkan area khusus untuk bekerja. Jika sudah menyiapkan area khusus untuk bekerja biasanya alam bawah sadar kita akan menyesuaikan dengan ritme bekerja. Ruang kerja ini tidak harus berupa kantor yang memiliki pintu khusus dalam sebuah rumah. Misalkan dapat menaruh satu meja dan kursi kecil di sudut ruang tamu agar terjauhkan dari sofa yang dapat membuat malas. Dapat juga bekerja di ujung meja makan agar tetap dapat bekerja sambil ngemil.  Idealnya, hindari tempat-tempat yang dapat membuat bersantai diri. Misalnya seperti  kamar tidur atau sofa kesayangan. Coba beberapa tempat di area rumah untuk mengetahui posisi paling nyaman dan paling produktif untuk menyelesaikan pekerjaan.

Ketiga adalah menetapkan rutinitas. Hal ini menjadi bagian tersulit bagi sebagian orang ketika sedang beradaptasi dengan cara WFH. Adanya media sosial memungkinkan Anda lebih mudah menghubungi atasan atau klien. Cobalah untuk bekerja sesuai dengan jam kerja di kantor.

Baca Juga  Melejitnya Nama Hand Sanitizer Ditengah Merebaknya COVID-19

Keempat membuat jam istirahat. Walaupun berada di dalam rumah, tetap bekerja secara online. Pastikan tetap beristirahat sejenak setiap 75 hingga 90 menit, selama sekitar 15 menit per istirahat. Manfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin, seperti makan, memejamkan mata sebentar, atau menghirup udara segar. Hal ini yang akan membuat jauh lebih produktif jika berjalan jauh dari meja dan komputer setelah seharian penuh.

Kelima makan teratur, bekerja dari rumah atau WFH memungkinkan memiliki jumlah pekerjaan yang lebih banyak dari biasanya. Maka, usahakan untuk tidak melupakan waktu makan. Jangan menunggu hingga perut kosong, sebab perut yang kosong dapat mempengaruhi produktivitas. Makanan seimbang dan bergizi membuat lebih produktif, serta membuat lebih kenyang lebih lama dan membantu lebih fokus. Konsumsi protein, serat, lemak sehat, buah-buahan, dan sayuran untuk mengisi perut sebelum dan saat jam makan siang.

Keenam maksimalkan teknologi yang ada, saat ini, kordinasi kerja dan diskusi tidak hanya dapat dilaksanakan dengan tatap muka secara langsung. Teknologi sudah demikian canggih sehingga meeting pun dapat dilakukan dengan mudah dimanapun Anda berada. Apakah workload tetap sama seperti bekerja di kantor? Cara untuk tetap memastikan hal-hal tersebut berbeda dari satu orang ke orang lainnya. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu untuk diingat pada setiap karyawan agar WFH tetap fokus dan memisahkan urusan rumah dengan pekerjaan. Jangan terganggu dengan hal kecil di rumah. Pastikan semua orang di keluarga tahu bahwa ketika bekerja, Anda tidak bersedia untuk menyelesaikan pertengkaran anak-anak. Di sinilah gunanya ruang kerja, terisolasi dari area umum keluarga.

Selain itu Anda dapat menggunakan earphone agar anggota keluarga tahu bahwa tidak dapat diganggu dan tidak dapat mengobrol selama jam kerja. Jika memang sudah memiliki anak, biasakan untuk melakukan hal yang sama ketika sedang bekerja di kantor. Jangan sampai terlena untuk merubah kebiasaan ketika sudah  WFH. Selain mengurangi produktivitas, ini juga akan menurunkan kinerja terhadap perusahaan.***

 

*Penulis Adalah Dosen Teknik Industri Universitas Pamulang