Universitas Pamulang Tetap Menjadi Bagian Oase Masyarakat Di Tengah Pandemi Covid-19

Universitas Pamulang Tetap Menjadi Bagian Oase Masyarakat Di Tengah Pandemi Covid-19

 

Oleh : Agus Mulyono, S.T, M.M.*

 

Tadi malam penulis mendapatkan pesan pendek dari salah satu mahasiswa melalui whats-app di salah satu kelas yang menjadi tanggung jawab penulis di semester yang penuh tantangan dalam masa pandemi Covid-19. Mahasiswa tersebut adalah bagian dari kelas yang perkuliahannya dilaksanakan pada hari Sabtu yang umumnya kelas ini diikuti oleh para mahasiswa yang telah bekerja (karyawan, wiraswasta dan lainnya). Sang mahasiswa menginformasikan bahwa telah selesai mengerjakan Ujian Akhir Semester (UAS) di sistem pembelajaran daring (e-learning unpam) dengan tidak lupa menyertakan kelengkapan administrasi yang dipersyaratkan. Kebetulan kelengkapan administrasi yang dilampirkan oleh si-mahasiswa adalah surat rekomendasi dari Program Studi untuk dapat mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

Dalam masa pandemi Covid-19, kegiatan ekonomi mengalami konstraksi begitu kuat sebagai akibat tidak berjalannya proses produksi, distribusi dan konsumsi di masyarakat seperti masa sebelum Maret 2020. Tidak terkecuali mahasiswa Universitas Pamulang yang sebagiannya atau orang tua mereka adalah karyawan atau pekerja di perusahaan juga telah mengalami kesulitan keuangan karena harus menerima kenyataan untuk sementara dirumahkan atau bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari tempat mereka bekerja sebagai bagian efisiensi yang harus diambil oleh perusahaan. Adapun bagi mereka yang bekerja di sektor informal atau wiraswasta maka penghasilan telah mengalami penurunan yang drastis dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi.

Sebagai tambahan informasi, dari laman Badan Pusat Statistik yang diakses pada 8 Juni 2020, bahwa “Jumlah angkatan kerja pada Februari 2020 sebanyak 137,91 juta orang, naik 1,73 juta orang dibanding Februari 2019”. Angka pengangguran di Indonesia pada Februari 2020 mencapai 6,88 juta orang, naik 60.000 orang secara tahunan. Sehingga bila kondisi ekonomi tidak segera bergerak normal kembali bisa diprediksi bahwa tingkat penganguran terbuka bisa lebih dari 5% dari total angkatan kerja pada kuartal berikutnya di tahun 2020, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun 2019. Pemulihan ekonomi di Nasional juga mungkin sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia yang juga mengalami kelesuan sebagai akibat pandemi global, bahkan di negara-negara tertentu dalam beberapa minggu terakhir mengalami kenaikan signifikan pasien yang terkonfirmasi dan meninggal dunia karena Covid-19 seperti terjadi di Brasil dan lainnya.

Baca Juga  Peduli Masyarakat, Unpam Berikan Penyuluhan Stop Bullying ke Ponpes Daarul Ulum

Di Indonesia pada daerah-daerah tertentu seperti DKI Jakarta dan daerah penyangganya seperti kota Depok, Tangerang, Bogor dan Bekasi, meski jumlah kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 masih belum melandai namun untuk membuat geliat ekonomi bergerak kembali maka dilakukan upaya menuju kenormalan baru karena memang belum adanya informasi kapan kepastian pandemi berakhir dan vaksin akan ditemukan. Untuk menggerakkan ekonomi, maka proses produksi, distribusi dan konsumsi perlu dimulai kembali dengan tetap menjaga 3 hal utama yang kita biasa telah dilakukan dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19, yaitu menjaga kebersihan diri khususnya dengan sering mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker dan menjaga jarak (physical distancing).

Kebijakan dalam memberikan kemudahan pelayanan pendidikan yang diambil oleh Universitas Pamulang diatas pada dasarnya sejalan dengan program pemerintah untuk bergotong royong bersama membantu dan memberikan bantuan terhadap masyarakat yang pendapatannya terdampak selama pandemi. Kondisi ini membuktikan bahwa Universitas Pamulang sebagai sebuah institusi pendidikan masih konsisten dalam mengusung  visi dan misinya untuk hadir memberikan pelayanan pendidikan dengan tetap sejalan dengan cita-cita luhur pendiri dan kreator Universitas Pamulang. Karena seperti yang disampaikan dalam banyak  kesempatan oleh Bapak DR. (HC) Dharsono selaku Pemimpin Yayasan Sasmita Jaya, bahwa pendidikan adalah salah satu gerbang dalam membuat perubahan pemikiran dan kehidupan manusia. Kebijakan Universitas Pamulang dengan tetap memberikan kemudahan bagi para mahasiswanya bagaikan sebuah oase yang mampu meringankan terhadap beban kompleksitas masalah keuangan akibat pandemi Covid-19 bagi masyarakat yang terdampak khususnya dalam penghasilan.

Dalam beberapa kesempatan di periode Maret hingga Juni 2020, para dosen Universitas Pamulang juga bergerak bersama secara langsung di masyarakat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Beberapa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang telah dilaksanakan khususnya civitas akademika Teknik Industri Universitas Pamulang, “Meningkatkan Produktifitas Remaja di RW07 Benua Indah Pabuaran Tangerang, “Bakti Sosial dan Pemberdayaan Ekonomi Keluarga melalui Pemeliharaan Ikan Lele dan Sayur Kangkung Skala Rumah Tangga”, “Memanfaatkan Teknologi Penjualan Online untuk Mempertahankan Bisnis” dan banyak lagi kontribusi nyata kepada masyarakat sebagai bagian aksi nyata dalam memenuhi amanat tri-darma perguruan tinggi yang semua hal tersebut diharapkan mampu meringankan beban dan memberikan ketrampilan tambahan di masa pandemi Covid-19.***

 

*Penulis Adalah Dosen Program Studi Teknik Industri, Universitas Pamulang